Jumat, 27 Mei 2016

Ikan Semah Kerinci “Lemak Nian”



Ikan Semah Kerinci “Lemak Nian”

Mr. Joni Marpaung
Suatu rencana perjalanan wisata telah kami rencanakan jauh sebelum-sebelumnya, namun apadaya selalu ada halangan yang menunda rencana tersebut. Setelah beberapa bulan kemudian, tak disangka tak diduga akhirnya rencana yang terpendam lama dapat direalisasikan, ketika itu terdapat dua hari libur nasional ditambah satu hari harpitnas (Hari terjepit nasional) hehe... dan kamipun melakukan perjalanan wisata.
Selama dalam perjalanan menuju kabupaten Kerinci provinsi Jambi, kami merancang  rute destinasi wisata yang akan dikunjungi, dan alhamdulillah apa yang kami harapkan semua dapat tercapai seperti berkunjung ke sanak famili yang ada di kota Sungai penuh, Wisata kebun teh, air terjun pancaran rayo, beli oleh-oleh kentang langsung dari pengepulnya di Kayu aro, mandi air panas sungai medang, beli beras payo asli kerinci, wisata danau kerinci, memancing di danau kerinci dan di sungai batang merangin, serta satu hal yang diinginkan yang hampir saja tidak tercapai yaitu makan gulai “Ikan Semah”. 
Untuk keinginan yang terakhir tersebut hampir saja kami putus asa, namun nasib mujur pun tiba, akhirnya kami memperoleh yang kami inginkan. Upss... perjuangan belum berakhir, setelah mendapatkan ikan semah, kami harus sabar menunggu ikan semah diolah untuk digulai. Lebih kurang 30 menit berlalu, akhirnya gulai ikan semah yang sedang hangat-hangatnya siap disantap. Mr. Jhon yang paling senior diantara kami mendapat kesempatan mencicipi bagian kepala ikan semah yang ukurannya ± selebar telapak tangan. “Wuissss... alamak jang sedapnya...” kata Mr. Jhon. Hahaha... Selesai menyantap gulai ikan semah, kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Jambi dengan bagasi mobil (Fortuner kesayangan Mr. Jhon) yang penuh dengan oleh-oleh kentang, dodol, beras payo, dan jajanan khas kerinci lainnya.

Berada di area kebun teh Kayu Aro
Di objek Wisata air terjun Pancaran Rayo
Berbicara tentang ikan semah asal kerinci, memang pada saat ini tergolong sebagai ikan langka. Ikan yang masih sekerabat dengan ikan mas ini populer sebagai bahan pangan kelas tinggi, tak mengherankan kalau di negeri jiran Malaysia, ikan semah menjadi santapan para raja.
Sebagaimana diberitakan oleh TRIBUNJAMBI.COM bahwa Ikan Semah yang merupakan ikan endemik khas Kabupaten Kerinci, ternyata menjadi santapan para raja di Malaysia. Ikan ini dikenal memiliki rasa yang enak dan gurih. Lebih lanjut, diberitakan bahwa salah seorang pengusaha suskes asal Kerinci di Malaysia, Muhammad Irwan Syamsudin mengatakan, ikan klah yang mirip sekali dengan ikan semah di Kerinci, per kilonya dihargai Rp 750 ribu. Itupun jika sedang beruntung menemukannya.
Ikan ini hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan dan populasi sangat terancam akibat penangkapan berlebihan. Indikasi yang terlihat adalah semakin jarang terlihat, ukuran tangkapan semakin kecil, dan distribusi menurun. Bahkan telah dilaporkan pula penangkapan di beberapa taman nasional.
Mr. Jhon bersama Ikan semah berat ± 2,6 Kg

Budidaya ikan semah memang sangat sulit. Kalau ikan biasa, telurnya mencapai 300, dan akan menetas sekitar 250. sedangkan Ikan Semah, dari 300 telur, hanya menetas sekitar 35 ekor saja. Walau demikian, pemerintah provinsi Jambi tidak tinggal diam terhadap menurunnya populasi ikan semah ini dengan terus mengupayakan budidaya Ikan Semah, dengan cara memperbanyak penebaran benihnya di perairan kerinci.
Mengetahui informasi itu, kami merasa sangat bahagia karena bisa mencicipi panganan para raja di Malaysia tersebut. Harapan kami, mudah-mudahan di lain waktu bisa kembali mencicipi enaknya ikan semah, yang tak hanya dagingnya yang enak tetapi juga sisiknya yang lembut dan gurih untuk disantap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar anda disini. Terima Kasih.