Pola Perkembangan Anak
Mulai dari Konsepsi
sampai Anak Awal (Balita)
Secara biologi perkembangan pada manusia dimulai pada
saat terjadinya Konsepsi (pembuahan),
yaitu bertemunya ovum dengan sperma. Begitu sebuah sperma berhasil masuk,
kemudian berenang ke pusat telur yang dimasukinya, selanjutnya bercampur
membentuk sebuah sel yang disebut “Zigot”. Kira-kira 30 jam sesudah pembuahan
zigot itu membelah diri menjadi dua dan 20 jam kemudian membelah diri menjadi
empat. Kelompok sel-sel ini bergerak di sepanjang sel telur ke rahim dan
melekat di dinding rahim. Sel-sel meneruskan pembelahan dirinya, sebagian
sel-sel itu berkembang menjadi “Tali pusat”. Tali pusat ini dihubungkan dengan
“Placenta”, organ khusus yang memberi janin zat-zat makanan dan oksigen dan aliran
darah ibu.
Setelah konsepsi, dilanjutkan dengan Fase Pranatal, yaitu
berkembangnya janin (embrio). Ketika minggu kelima sampai kesepuluh, hampir
semua sistem organ utama tubuh berkembang. Pada minggu ketujuh, embrio mulai berubah
dari rangkaian gumpalan menjadi bentuk humanoid yang terlipat-lipat dan
samar-samar (seperti gambar dibawah ini) :
Setelah pekan kesebelas dan dua belas, semua organ tubuh
utama terbentuk, dan panjang embrio kira-kira 3 inchi. Tangan dan kaki berkembang
dari tunas kecil menjadi anggota badan yang tumpul, tetapi bagus bentuknya.
Pada pekan ketiga belas, bentuk kepala embrio membesar bulat dan botak. Mata
sudah ada, tetapi kelopaknya belum terbentuk atau terbuka, sedangkan telinga
merupakan benjolan halus pada posisi kepala.
Sampai minggu kesembilan belas, tubuh janin membesar
relative sampai seimbang dengan kepala. Tangan dan kaki pada mulanya hanya
merupakan bentuk tumpul, kini hampir mencapai bentuk yang normal. Bentuk
telinga semakin kentara dan sudah mulai ada sedikit rambut pada kepala.
Pada pekan ke 25 panjang janin kira-kira 10 inchi dan
beratnya 1,5 pons, kulitnya berkerut-kerut dan tubuhnya agak ramping.
Berikutnya lemak akan berkembang di bawah kulit, memberika rupa montok pada
bayi yang baru lahir. Sebaliknya, bayi yang lahir prematur kurus dengan kulit
berkerut-kerut. Berikut gambar janin pada pekan ke 25.
Sampai pada pekan ke 35, janin sudah mendekati bentuk
yang sama ketika dilahirkan. Panjang kira-kira 18 inchi dan beratnya antara 2,5
dan 3 kg. kuku jari tangan dan kaki relatif masih pendek dan daun telinga belum
sekaku pada usia 40 pekan. Kelopak mata yang sebelumnya terekat rapat, kini
bisa dibuka. Pada saat ini, banyak janin yang sudah mapan dengan posisi kepala
dibawah, yang ideal untuk kelahiran. Pada pekan 40 ini janin masih terkungkung
dalam rahim dengan lengan dan kaki yang telipat agar tidak terlalu memakan
tempat. Ketika dilahirkan, rata-rata bayi berukuran panjang kira-kira 20 inchi
dan beratnya sekitar 3,5 kg. kekaran ototnya baik, dengan lengan dan kaki yang
giat digerakkan.
Dibawah kulitnya
terdapat lapisan lemak yang cukup banyak, yang memberikan pembungkus guna
melawan hawa dingin dan membuat bayi yang baru lahir tampak lembut. Berikut
gambar janin yang sudah berkembang sempurna dalam posisi kepala di bawah :
Pada fase prenatal ini, perkembangan janin dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain:
·
Nutrisi
·
Alkohol dan Tembakau
·
Obat-Obatan
·
Penyakit Ibu
·
Emosi Ibu
·
Umur Ibu
·
Teratogen Acting Males
Setelah masa konsepsi dan prenatal, kemudian masuk ke
masa Infancy atau Masa Orok. Masa orok merupakan
masa perkembang terpendek dalam kehidupan manusia. Dimulai sejak lahir sampai
usia 2 (dua) minggu. Masa orok biasanya dibagi dibagi dalam dua masa yakni :
·
Masa Pertunate yang berlangsung
selama 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya digunting, dan
·
Masa Neonate, yaitu sejak
pengguntingan tali pusat sampai usia dua minggu.
Pada periode ini, orok memiliki karakteristik
perkembangan sebagai berikut :
1.
Perkembangan Fisik
Orok setelah dilahirkan dengan jerit
tangisnya pada waktu kelahiran, maka paru-paru berkembang dan pernapasan pun
dimulai. Perkembangan fisiologis lainnya ialah gerakan-gerakan menghisap yang
terjadi apabila orok merasa lapar atau bila bibirnya disentuh.
2.
Kegiatan-kegiatan Orok
- Kegiatan Menyeluruh
Kegiatan ini mencangkup kegiatan-kegiatan umum dari seluruh badan. Contohnya, apablia tangan kirinya dirnasang (dicubit) maka tidak hanya tangan kiri saja yang bergerak, tetapi juga tangan kanannya.
- Kegiatan Khusus
Kegiatan ini mencangkup kegiatan-kegiatan refleks yang merupakan respons (reaksi) yang tidak disadari terhadap peransang-peransang tertentu. Seperti mengibaskan kaki bila telapak kaki di elus, mengisap jari, menguap, bersin, mengerak-gerakkan tangan, kaki dan bibir.
3.
Vokalisasi
Perkembangan vocal (suara) anak
dimulai dengan menangis yang biasanya
dimulai pada waktu lahir. Selain menangis, bayi yang baru lahir sesekali
mengeluarkan suara yang menyerupai pernapasan yang berat.
4.
Perkembangan Kepribadian
Dasar-dasar kepribadian sepertinya
halnya sifat-sifat fisik dan psikis lainnya berasal dari sifat-sifat kebakatan
yang menjadi matang, disamping faktor kenakatan juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan terutam kasih sayang ibu. Masa ini ditandai oleh ketergantungan
yang penuh kepada orang lain terutam ibu dengan kasih sayangnya.
Selanjutnya orok memasuki Periode atau Masa Bayi. Masa bayi dimulai sejak berakhirnya
masa orok sampai akhir tahun kedua dari kehidupan. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1.
Perkembangan Fisik
·
Pada tahun pertama pertumbuhan
fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur
·
Pola perkembangan bayi pria dan
wanita
·
Tinggi badan secara
proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama setahun pertama
dan lebih cepat pada tahun kedua.
·
Dari 20 gigi Seri, kira-kira 16
telah tumbuh selama masa bayi berakhir.
·
Pertumbuhan otak tampak dengan
bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
·
Organ keinderaan berkembang
dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak
bulan-bulan pertama dari kehidupan.
·
Fungsi-fungsi fisiologis mulai
dapat dibina.
·
Perkembangan penguasaan
otot-otot, perkembangan ini mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang
ditentukan oleh hukum arah perkembangan. Menurut hukum ini, penguasaan atau
pengendalian otot-otot bergerak melalui tubuh dari arah kepalamenuju kaki.
2.
Perkembangan Intelegensi
Sejak tahun pertma dari usia anak,
fungsi inteligensi sudah mulai tampak dalam tingkah lakunya . seperti kemampuan
;
·
Mengembangkan imitasi, memori
dan berfikir
·
Mempersepsikan ketajaman objek,
yaitu objek-ojek itu akan tetap ada meskipun tidak ada lagi dalam lapangan
persepsinya, dan
·
Bergerak dari kegiatan yang
bersifat refleks ke aktivitas yang mengarah kepada tujuan.
3.
Perkembangan Emosi
a.
Usia 0,0 – 8 minggu
Kehidupan bayi sangat dikuasai oleh emosi (impulsif).
Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas
perasaansenang dan tidak senang jasmaniah.
b.
Usia 8 minggu – 1 tahun
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang.
Pada fase ini, perasaan anak mengalami diferensiasi (penguraian), yaitu dari
perasaan senang tidak senang jasmaniah menjadi perasaan-perasaan : senang,
tidak senang, marah, jengkel, terkejut dan takut.
c.
Usia 1,0 tahun – 3,0 tahun
·
Emosinya sudah mulai terarah
pada sesuatu (orang, benda/mahluk lainnya).
·
Sejajar dengan perkembangan
bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun, maka anak dapat menyatakan
perasaannya dengan menggunakan bahasa.
·
Sifat-sifat perasaan anak pada
fase ini labil dan mudah “tersulut” (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama
dan sifatnya dangkal.
·
Pada usia ini perkembangan rasa
sosial lebih jelas lagi karena dapat dinyatakan dengan bahasa
4.
Perkembangan Bahasa
Ada 3 pribahasa
yang normal muncul dalam pola perkembangan bahasa, yakni menangis, mengoceh dan
isyarat. Menangis adalah lebih penting karena merupakan dasar bagi perkembangan
bahsa yang sebenarnya. Isyarat dipakai bayi sebagai pengganti bahasa.
5.
Perkembangan Bermain
Ciri khas pada masa ini adalah
permainannya banyak melibatkan kegiatan-kegitan berjalan, melempar dan memungut
kembali benda-benda (seperti bola), dan memasukkan atau mengeluarkan
benda-benda dari tempatnya.
6.
Perkembangan Pengertian
Bayi memperoleh pengertian tentang
apa yang diamatinya melalui kematangan dan belajar. Pada awl tahun pertama,
tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia menafsirkan hal-hal yang baru
berdasarkan yang lam. Setelah mencapai usia dua tahun, ia telah mampu membuat
kesimpulan sederhana berdasarkan pengalaman-pengalamn serupa yang dilihatnya
ada hubungannya.
7.
Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembangnya
sikap egosentris (aku di pusat). Ini berarti bahwa anak memandang segala
sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri, dan ditunjukkan untuk kepentingan
dirinya sendiri.
8.
Perkembangan Moral
Pada masa ini (bayi) tingkah laku
anak hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah belaka (impulsif). Oleh
karena itu anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak
bermoral.
9.
Perkembangan kesadaran Beragama
Perasaan ketuhanan pada usia ini
merupakan fundamental bagi pengembangan perasaan ketuhanan periode berikutnya.
Seiring perkembangan kognisi, emosi dan bahasa anak, maka untuk membantu
perkembangan kesadaran beragamanya orangtua sebagai lingkungan pertama bagi
anak seyogyanya melakukan hal berikut :
·
Mengenalkan konsep-konsep atau
nilai-nilai agama kepada anak melalui bahasa.
·
Memperlakukan anak dengan penuh
kasih sayang.
·
Memberikan contoh dalam
mengamalkan ajaran agama secara baik.
Periode atau masa berikutnya setelah masa bayi adalah Masa Anak Awal, yaitu masa
dimana rentang usia anak dari usia 2 – 6 tahun, atau dapat disebut dengan
sebutan Balita.
Pada periode ini anak harus memenuhi tugas-tugas
perkembangan anak awl atau balita agar mampu menghadapi periode dalam
perkembangan berikutnya. Tugas-tugas perkembangan tersebut antara lain, yaitu :
a.
Penyempurnaan konsep benar atau
salah
b.
Membuat hubungan emosional yang
makin matang dengan lingkungan rumah dn lingkungan diluar rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. H. 2006. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Phillip D Sloane & Salli Benedict. 1995. Petunjuk
Lengkap Kehamilan. Jakarta:
Mitra Utama
Sofyan, Hendra. 2007. Diktat Mata
kuliah: Psikologi Perkembangan 1. Jambi: Program Ekstensi Bimbingan dan
Konseling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan komentar anda disini. Terima Kasih.