Minggu, 29 Mei 2016

Pola Perkembangan Anak Mulai dari Konsepsi sampai Anak Awal (Balita)


Pola Perkembangan Anak
Mulai dari Konsepsi sampai Anak Awal (Balita)

Secara biologi perkembangan pada manusia dimulai pada saat terjadinya Konsepsi (pembuahan), yaitu bertemunya ovum dengan sperma. Begitu sebuah sperma berhasil masuk, kemudian berenang ke pusat telur yang dimasukinya, selanjutnya bercampur membentuk sebuah sel yang disebut “Zigot”. Kira-kira 30 jam sesudah pembuahan zigot itu membelah diri menjadi dua dan 20 jam kemudian membelah diri menjadi empat. Kelompok sel-sel ini bergerak di sepanjang sel telur ke rahim dan melekat di dinding rahim. Sel-sel meneruskan pembelahan dirinya, sebagian sel-sel itu berkembang menjadi “Tali pusat”. Tali pusat ini dihubungkan dengan “Placenta”, organ khusus yang memberi janin zat-zat makanan dan oksigen dan aliran darah ibu.
 

Setelah konsepsi, dilanjutkan dengan Fase Pranatal, yaitu berkembangnya janin (embrio). Ketika minggu kelima sampai kesepuluh, hampir semua sistem organ utama tubuh berkembang. Pada minggu ketujuh, embrio mulai berubah dari rangkaian gumpalan menjadi bentuk humanoid yang terlipat-lipat dan samar-samar (seperti gambar dibawah ini) :
Setelah pekan kesebelas dan dua belas, semua organ tubuh utama terbentuk, dan panjang embrio kira-kira 3 inchi. Tangan dan kaki berkembang dari tunas kecil menjadi anggota badan yang tumpul, tetapi bagus bentuknya. Pada pekan ketiga belas, bentuk kepala embrio membesar bulat dan botak. Mata sudah ada, tetapi kelopaknya belum terbentuk atau terbuka, sedangkan telinga merupakan benjolan halus pada posisi kepala.
Sampai minggu kesembilan belas, tubuh janin membesar relative sampai seimbang dengan kepala. Tangan dan kaki pada mulanya hanya merupakan bentuk tumpul, kini hampir mencapai bentuk yang normal. Bentuk telinga semakin kentara dan sudah mulai ada sedikit rambut pada kepala.
Pada pekan ke 25 panjang janin kira-kira 10 inchi dan beratnya 1,5 pons, kulitnya berkerut-kerut dan tubuhnya agak ramping. Berikutnya lemak akan berkembang di bawah kulit, memberika rupa montok pada bayi yang baru lahir. Sebaliknya, bayi yang lahir prematur kurus dengan kulit berkerut-kerut. Berikut gambar janin pada pekan ke 25.
Sampai pada pekan ke 35, janin sudah mendekati bentuk yang sama ketika dilahirkan. Panjang kira-kira 18 inchi dan beratnya antara 2,5 dan 3 kg. kuku jari tangan dan kaki relatif masih pendek dan daun telinga belum sekaku pada usia 40 pekan. Kelopak mata yang sebelumnya terekat rapat, kini bisa dibuka. Pada saat ini, banyak janin yang sudah mapan dengan posisi kepala dibawah, yang ideal untuk kelahiran. Pada pekan 40 ini janin masih terkungkung dalam rahim dengan lengan dan kaki yang telipat agar tidak terlalu memakan tempat. Ketika dilahirkan, rata-rata bayi berukuran panjang kira-kira 20 inchi dan beratnya sekitar 3,5 kg. kekaran ototnya baik, dengan lengan dan kaki yang giat digerakkan.
Dibawah kulitnya terdapat lapisan lemak yang cukup banyak, yang memberikan pembungkus guna melawan hawa dingin dan membuat bayi yang baru lahir tampak lembut. Berikut gambar janin yang sudah berkembang sempurna dalam posisi kepala di bawah :



Pada fase prenatal ini, perkembangan janin dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
·         Nutrisi
·         Alkohol dan Tembakau
·         Obat-Obatan
·         Penyakit Ibu
·         Emosi Ibu
·         Umur Ibu
·         Teratogen Acting Males
Setelah masa konsepsi dan prenatal, kemudian masuk ke masa Infancy atau Masa Orok. Masa orok merupakan masa perkembang terpendek dalam kehidupan manusia. Dimulai sejak lahir sampai usia 2 (dua) minggu. Masa orok biasanya dibagi dibagi dalam dua masa yakni :
·         Masa Pertunate yang berlangsung selama 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya digunting, dan
·         Masa Neonate, yaitu sejak pengguntingan tali pusat sampai usia dua minggu.
Pada periode ini, orok memiliki karakteristik perkembangan sebagai berikut :
1.      Perkembangan Fisik
Orok setelah dilahirkan dengan jerit tangisnya pada waktu kelahiran, maka paru-paru berkembang dan pernapasan pun dimulai. Perkembangan fisiologis lainnya ialah gerakan-gerakan menghisap yang terjadi apabila orok merasa lapar atau bila bibirnya disentuh.
2.      Kegiatan-kegiatan Orok
  • Kegiatan Menyeluruh
    Kegiatan ini mencangkup kegiatan-kegiatan umum dari seluruh badan. Contohnya, apablia tangan kirinya dirnasang (dicubit) maka tidak hanya tangan kiri saja yang bergerak, tetapi juga tangan kanannya.
  • Kegiatan Khusus
    Kegiatan ini mencangkup kegiatan-kegiatan refleks yang merupakan respons (reaksi) yang tidak disadari terhadap peransang-peransang tertentu. Seperti mengibaskan kaki bila telapak kaki di elus, mengisap jari, menguap, bersin, mengerak-gerakkan tangan, kaki dan bibir.
3.      Vokalisasi
Perkembangan vocal (suara) anak dimulai dengan menangis yang biasanya  dimulai pada waktu lahir. Selain menangis, bayi yang baru lahir sesekali mengeluarkan suara yang menyerupai pernapasan yang berat.
4.      Perkembangan  Kepribadian
Dasar-dasar kepribadian sepertinya halnya sifat-sifat fisik dan psikis lainnya berasal dari sifat-sifat kebakatan yang menjadi matang, disamping faktor kenakatan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutam kasih sayang ibu. Masa ini ditandai oleh ketergantungan yang penuh kepada orang lain terutam ibu dengan kasih sayangnya.
Selanjutnya orok memasuki Periode atau Masa Bayi. Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa orok sampai akhir tahun kedua dari kehidupan. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Perkembangan Fisik
·         Pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur
·         Pola perkembangan bayi pria dan wanita
·         Tinggi badan secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama setahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua.
·         Dari 20 gigi Seri, kira-kira 16 telah tumbuh selama masa bayi berakhir.
·         Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
·         Organ keinderaan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan.
·         Fungsi-fungsi fisiologis mulai dapat dibina.
·         Perkembangan penguasaan otot-otot, perkembangan ini mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan oleh hukum arah perkembangan. Menurut hukum ini, penguasaan atau pengendalian otot-otot bergerak melalui tubuh dari arah kepalamenuju kaki.
2.      Perkembangan Intelegensi
Sejak tahun pertma dari usia anak, fungsi inteligensi sudah mulai tampak dalam tingkah lakunya . seperti kemampuan ;
·         Mengembangkan imitasi, memori dan berfikir
·         Mempersepsikan ketajaman objek, yaitu objek-ojek itu akan tetap ada meskipun tidak ada lagi dalam lapangan persepsinya, dan
·         Bergerak dari kegiatan yang bersifat refleks ke aktivitas yang mengarah kepada tujuan.
3.      Perkembangan Emosi
a.       Usia 0,0 – 8 minggu
Kehidupan bayi sangat dikuasai oleh emosi (impulsif). Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaansenang dan tidak senang jasmaniah.
b.      Usia 8 minggu – 1 tahun
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Pada fase ini, perasaan anak mengalami diferensiasi (penguraian), yaitu dari perasaan senang tidak senang jasmaniah menjadi perasaan-perasaan : senang, tidak senang, marah, jengkel, terkejut dan takut.
c.       Usia 1,0 tahun – 3,0 tahun
·         Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda/mahluk lainnya).
·         Sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun, maka anak dapat menyatakan perasaannya dengan menggunakan bahasa.
·         Sifat-sifat perasaan anak pada fase ini labil dan mudah “tersulut” (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama dan sifatnya dangkal.
·         Pada usia ini perkembangan rasa sosial lebih jelas lagi karena dapat dinyatakan dengan bahasa
4.      Perkembangan Bahasa
Ada 3 pribahasa yang normal muncul dalam pola perkembangan bahasa, yakni menangis, mengoceh dan isyarat. Menangis adalah lebih penting karena merupakan dasar bagi perkembangan bahsa yang sebenarnya. Isyarat dipakai bayi sebagai pengganti bahasa.
5.      Perkembangan Bermain
Ciri khas pada masa ini adalah permainannya banyak melibatkan kegiatan-kegitan berjalan, melempar dan memungut kembali benda-benda (seperti bola), dan memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari tempatnya.
6.      Perkembangan Pengertian
Bayi memperoleh pengertian tentang apa yang diamatinya melalui kematangan dan belajar. Pada awl tahun pertama, tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia menafsirkan hal-hal yang baru berdasarkan yang lam. Setelah mencapai usia dua tahun, ia telah mampu membuat kesimpulan sederhana berdasarkan pengalaman-pengalamn serupa yang dilihatnya ada hubungannya.
7.      Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembangnya sikap egosentris (aku di pusat). Ini berarti bahwa anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri, dan ditunjukkan untuk kepentingan dirinya sendiri.
8.      Perkembangan Moral
Pada masa ini (bayi) tingkah laku anak hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah belaka (impulsif). Oleh karena itu anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak bermoral.
9.      Perkembangan kesadaran Beragama
Perasaan ketuhanan pada usia ini merupakan fundamental bagi pengembangan perasaan ketuhanan periode berikutnya. Seiring perkembangan kognisi, emosi dan bahasa anak, maka untuk membantu perkembangan kesadaran beragamanya orangtua sebagai lingkungan pertama bagi anak seyogyanya melakukan hal berikut :
·         Mengenalkan konsep-konsep atau nilai-nilai agama kepada anak melalui bahasa.
·         Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
·         Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agama secara baik.
Periode atau masa berikutnya setelah masa bayi adalah Masa Anak Awal, yaitu masa dimana rentang usia anak dari usia 2 – 6 tahun, atau dapat disebut dengan sebutan Balita.
Pada periode ini anak harus memenuhi tugas-tugas perkembangan anak awl atau balita agar mampu menghadapi periode dalam perkembangan berikutnya. Tugas-tugas perkembangan tersebut antara lain, yaitu :
a.       Penyempurnaan konsep benar atau salah
b.      Membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan rumah dn lingkungan diluar rumah.



DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu. H. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
 Phillip D Sloane & Salli Benedict. 1995. Petunjuk Lengkap Kehamilan. Jakarta: Mitra Utama
 Sofyan, Hendra. 2007. Diktat Mata kuliah: Psikologi Perkembangan 1. Jambi: Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar anda disini. Terima Kasih.