Ikan Semah Kerinci “Lemak Nian”
|
Mr. Joni Marpaung |
Suatu rencana
perjalanan wisata telah kami rencanakan jauh sebelum-sebelumnya, namun apadaya
selalu ada halangan yang menunda rencana tersebut. Setelah beberapa bulan
kemudian, tak disangka tak diduga akhirnya rencana yang terpendam lama dapat
direalisasikan, ketika itu terdapat dua hari libur nasional ditambah satu hari
harpitnas (Hari terjepit nasional) hehe... dan kamipun melakukan perjalanan
wisata.
Selama dalam perjalanan
menuju kabupaten Kerinci provinsi Jambi, kami merancang rute destinasi wisata yang akan dikunjungi,
dan alhamdulillah apa yang kami harapkan semua dapat tercapai seperti
berkunjung ke sanak famili yang ada di kota Sungai penuh, Wisata kebun teh, air
terjun pancaran rayo, beli oleh-oleh kentang langsung dari pengepulnya di Kayu
aro, mandi air panas sungai medang, beli beras payo asli kerinci, wisata danau
kerinci, memancing di danau kerinci dan di sungai batang merangin, serta satu
hal yang diinginkan yang hampir saja tidak tercapai yaitu makan gulai “Ikan
Semah”.
Untuk keinginan yang terakhir tersebut hampir saja kami putus asa,
namun nasib mujur pun tiba, akhirnya kami memperoleh yang kami inginkan.
Upss... perjuangan belum berakhir, setelah mendapatkan ikan semah, kami harus
sabar menunggu ikan semah diolah untuk digulai. Lebih kurang 30 menit berlalu,
akhirnya gulai ikan semah yang sedang hangat-hangatnya siap disantap. Mr. Jhon
yang paling senior diantara kami mendapat kesempatan mencicipi bagian kepala
ikan semah yang ukurannya ±
selebar telapak tangan. “Wuissss... alamak jang sedapnya...” kata Mr. Jhon.
Hahaha... Selesai menyantap gulai ikan semah, kamipun melanjutkan perjalanan
kembali ke Kota Jambi dengan bagasi mobil (Fortuner kesayangan Mr. Jhon) yang
penuh dengan oleh-oleh kentang, dodol, beras payo, dan jajanan khas kerinci
lainnya.
|
Berada di area
kebun teh Kayu Aro |
|
|
Di objek Wisata air
terjun Pancaran Rayo |
|
|
| | |
Berbicara
tentang
ikan semah asal
kerinci, memang pada saat ini tergolong sebagai ikan langka. Ikan yang masih
sekerabat dengan ikan mas ini populer sebagai bahan pangan kelas tinggi, tak
mengherankan kalau di negeri jiran Malaysia, ikan semah menjadi santapan para
raja.
Sebagaimana diberitakan
oleh
TRIBUNJAMBI.COM
bahwa Ikan Semah yang merupakan ikan endemik khas Kabupaten Kerinci, ternyata
menjadi santapan para raja di Malaysia. Ikan ini dikenal memiliki rasa yang
enak dan gurih. Lebih lanjut, diberitakan bahwa salah seorang pengusaha suskes
asal Kerinci di Malaysia, Muhammad Irwan Syamsudin mengatakan, ikan klah yang
mirip sekali dengan ikan semah di Kerinci, per kilonya dihargai Rp 750 ribu.
Itupun jika sedang beruntung menemukannya.
Ikan ini
hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan dan populasi sangat
terancam akibat penangkapan berlebihan. Indikasi yang terlihat adalah semakin
jarang terlihat, ukuran tangkapan semakin kecil, dan distribusi menurun. Bahkan
telah dilaporkan pula penangkapan di beberapa taman nasional.
|
Mr. Jhon bersama Ikan semah berat ± 2,6 Kg |
|
|
Budidaya ikan
semah memang sangat sulit. Kalau ikan biasa, telurnya mencapai 300, dan akan
menetas sekitar 250. sedangkan Ikan Semah, dari 300 telur, hanya menetas
sekitar 35 ekor saja. Walau demikian, pemerintah provinsi Jambi tidak tinggal
diam terhadap menurunnya populasi ikan semah ini dengan terus mengupayakan
budidaya Ikan Semah, dengan cara memperbanyak penebaran benihnya di perairan
kerinci.
Mengetahui
informasi itu, kami merasa sangat bahagia karena bisa mencicipi panganan para
raja di Malaysia tersebut. Harapan kami, mudah-mudahan di lain waktu bisa
kembali mencicipi enaknya ikan semah, yang tak hanya dagingnya yang enak tetapi
juga sisiknya yang lembut dan gurih untuk disantap.