Bila ditinjau dari teori kepribadian menurut William Marston, maka profesi dosen lebih cocok digeluti oleh individu yang memiliki tipe kepribadian “supportive.” Hal ini dikarenakan, sebagaimana menurut William Marston dalam Sudrajat, Akhmad (2010) yang menyatakan bahwa karakteristik individu yang bertipe supportive yaitu pendukung (supportive), kokoh (steady), tabah/teguh hati (stable), ramah (sweet), peka (sensitive), sentimentil (sentimental). Mereka menyukai hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian, harmoni, ketenteraman hati, kelompok persahabatan, kerja tim, menolong orang lain, kerjasama. Cara komunikasinya yang hangat, terbuka, dan tulus. Dan tidak kalah penting mereka adalah orang yang beorientasi kelompok (team-oriented), bersahabat, kooperatif, teman setia, peka terhadap kebutuhan orang lain, mau memahami dan menerima orang lain.
Dengan demikian, jikalah seseorang dosen miliki karakteritik kepribadian seperti demikian, akan sangat memungkinkan apa yang disampaikan kepada mahasiswa akan mudah diterima, karena mahasiswa telah menyenangi dosen tersebut sebelumnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Syah. M (2010:227) yang menyatakan bahwa ciri sikap kognitif guru yang luwes terhadap siswa yaitu:
a. Menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada semua siswa.
b. Responsif terhadap kelas (mau melihat, mendengar, dan merespons masalah disiplin, kesulitan belajar,
dan sebagainya).
c. Memandang siswa sebagai mitra dalam PBM.
d. Menilai siswa berdasarkan faktor-faktor yang memadai.
e. Berkesinambungan dalam menggunakan ganjaran dan hukuman sesuai dengan penampilan siswa.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tidaklah mudah untuk menjadi seorang guru atau dosen. Profesi guru dan dosen menuntut anggota profesinya memiliki kepribadian yang fleksibel dan keterbukaan psikologis. Mengenai pentingnya kepribadian guru ini, seorang psikolog terkemuka, Prof. Dr. Zakiah Drajat (1982) dalam Syah. M (2010:227) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia akan menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
SENARAI PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Anonim. 2010. Konsep-Konsep Kepribadian. (online). (http://h0404055. word-press.com/2010/04/02/konsep-konsep-kepribadian/, diakses 07 Desember 2011).
Gentara, Lukas. 2009. Tipe Tipe Kepribadian Manusia. (online). (http://indonesiaindonesia.com/ f/ 41470- 4- tipe- kepribadian- dunia- psiko-logis/, diakses 07 Desember 2011).
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sudrajat, Akhmad. 2010. Tipe-tipe Kepribadian Menurut William Marston. (Online). (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2010/ 01/ 25/ tipe – tipe -kepribadian-menurut-william-marston/, diakses 07 Desember 2011).
Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Remaja Rosdakarya: Bandung.
Your Affiliate Profit Machine is ready -
BalasHapusAnd earning money online using it is as simple as 1..2..3!
This is how it all works...
STEP 1. Input into the system which affiliate products the system will advertise
STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it takes JUST 2 minutes)
STEP 3. See how the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!
Are you ready to make money ONLINE???
Click here to make money with the system