Kamis, 23 Juni 2016

Pengertian Konseling Populasi Khusus

 
     Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang dan atau sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal, sehingga dapat mandiri dan atau mengambil keputusan secara bertanggungjawab.
     Dalam tinjauan penelitian, populasi diartikan sebagai wilayah dari karakteristik yang diteliti (Sutja dkk, 2005:53). Kemudian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional dalam Hulyadi (2003:28) menjelaskan bahwa populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah;
b. Jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama;
c. Jumlah penghuni baik manusia maupun mahluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu;
d. Sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; sekumpulan 
    yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
    Lebih tegasnya, Pedersen (1981) mengatakan bahwa populasi khusus (special population), yaitu kelompok minoritas yang sering dihambat aksesnya ke berbagai layanan umum termasuk layanan konseling.
     Dengan demikian, konseling populasi khusus dapat diartikan sebagai suatu bidang ilmu yang mengkaji cara-cara membantu individu-individu yang tergolong dalam populasi khusus (special population) untuk mencapai tujuan personal, sosial, psikologis dan vokasionalnya.
     Prayitno & Amti (2004:248) menyatakan bahwa dimana pun konselor bekerja dan apapun tugas-tugas khususn yang diselenggarakan konselor, namun fungsi, prinsip, asas, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling pada dasaarnya tetap sama.
     Oleh karena itu, adapun prinsip-prinsip yang dipakai dalam konseling populasi khusus ini meliputi :
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan.
     a. Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku agama dan status sosial
         ekonomi.
     b. Berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
     c. Memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu, memberikan 
         perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
2. Prinsi-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu.
   a. Berurusan dengan hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian 
       dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontrak sosial, pekerjaan dan 
       sebaliknya pengaruh lingkungan tehadap kondisi mental dan fisik individu.
   b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu 
       yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan.
    a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari integral dari upaya pendidikan dan
        pengembangan individu, oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus diselaraskan
        dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik
    b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, 
        masyarakat dan kondisi lembaga program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan
        dari jenjang pendidik yang terendah sampai tertinggi
    c. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu diarahkan yang teratur
        dan terarah
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan: 
    a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya 
        mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan
    b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilaksanakan oleh
       individu hendaknya atas kemampuan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan
       dari pembimbing atau pihak lain
    c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan 
        permasalahan yang dihadapi
    d. Kerjasama antara konselor dan pihak-pihak yang terkait yang akan menentukan hasil bimbingan
    e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan
       yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses 
       pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.
     Diatas telah dikemukakan secara singkat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang dan atau sekelompok orang, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari konseling populasi khusus ini adalah membantu individu yang tergolong dalam populasi khusus (special population) dalam mencapai: (a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, (b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, (c) hidup bersama dengan individu-individu lain, (d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian individu tersebut dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Amti, E & Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Anonim. 2010. Bimbingan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). (online), (http://konselorindonesia.blogspot.com/2010/11/anak-berke-butuhan-khusus.html, diakses 19 Januari 2011).

Anonim. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Hulyadi. 2003. Hubungan Persepsi tentang Layanan Informasi dengan Kualitas Penyesuain Diri pada Siswa SLTPN 1 Bangko. Skripsi tidak diterbitkan, Jambi: Program Ekstensi Bimbingan Konseling Universitas Jambi.

Rasimin. 2009. Konseling Populasi Khusus. Diktat Kuliah. Jambi: Program Ekstensi Bimbingan Konseling Universitas Jambi.

Tarsidi. 2007. Konseling untuk Populasi Khusus: Studi Kasus terhadap Layanan Konseling bagi Siswa Tunanetra di SMTA Reguler. (online), (http://d-tarsidi.blogspot.com/2007/07/khusus.html, diakses 19 Januari 2011).

1 komentar:

  1. If you're looking to lose kilograms then you certainly have to start using this brand new personalized keto meal plan.

    To produce this service, certified nutritionists, fitness trainers, and chefs united to develop keto meal plans that are efficient, painless, economically-efficient, and delicious.

    Since their grand opening in early 2019, hundreds of people have already transformed their figure and health with the benefits a professional keto meal plan can provide.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones offered by the keto meal plan.

    BalasHapus

Masukkan komentar anda disini. Terima Kasih.